Karang
sambung
Karangsambung terletak 19 km di utara Kota
Kebumen, Jawa Tengah. Dari Kota Bandung Karangsambung dapat dicapai selama 7
jam dengan kendaraan roda empat atau 6 jam dengan kereta api, menempuh jarak
kurang lebih 350 km. Sedangkan dari Kota Yogyakarta, Karangsambung hanya
berjarak 120 km dan dapat ditempuh selama 3 jam.
Di daerah Karangsambung inilah terhimpun beraneka jenis
batuan berukuran kecil hingga sebesar bukit yang berasal dari sejarah dan umur
yang berbeda-beda. Batuan yang tertimbun ini bercampur aduk sedemikian rupa
oleh proses geologi selama kurun waktu ndalam skala jutaan tahun. Campur aduk
batuan yang demikian rumit itu diberi istilah ”melange”. Namun sesungguhnya
batuan itu berasal dari kelompok batuan pembentuk lempeng benua dan pembentuk
lempeng samudra. Bahanya tentu saja berasal dari dalam perut bumi itu sendiri.
Desa Totogan
Desa Totogan adalah sebuah Desa yang terletak di sebelah
utara kebumen,tepatnya di kecamatan Karangsambung kabupaten kebumen. Totogan adalah Lokasi bekas penambangan marmer, ketebalan
marmer di tempat ini mencapai sekitar 100 meter dengan lebar berkisar 150
meter, warna marmer yang dijumpai adalah putih (paling dominan), merah, dan
hijau. Selain terdapat penambangan marmer di desa totogan juga terdapat gunung
yang berbeda antara sebelah kanan dengan kiri, dimana gunung yang berada di
sebelah kanan bervariasi dimana di puncak gunung runcing-runcing sementara di
sebelah kiri tidak. Perbedaan tersebut di pengaruhi karena formasi batuan penyusun
tidak sama.
Gambar Gunung totogan
Daerah yang sebelah kanan formasi batuan berbeda ”melange”
sehingga bentukan morfoliginya berbeda-beda dan berbentuk runcing sedangkan di
sebelah kiri batuanya sama breksi dan batu pasir sehingga menghasilkan kenampakan
yang sama yang disebut formasi watu randa. Mengapa batuan ”melange” terdapat di
sebelah kanan desa Totogan karena dahulu arah zona subduksi berada di jawa
tengah sampai Gunung Meratus di Kalimantan pada masa crateceous kemudian zona
subduksi bergerak semakin ke selatan dan memunculkan Gunung Muria, Unggaran,
Selomoyo, Sindoro Sumbing, Merapi dan Merbabu karena zona subduksi bergerak
terus ke selatan sehingga munculah Jawa bagian Timur (Jawa Timur) yang
batuannya gamping di sebelah Selatan sedangkan untuk jawa Timur bagian Tengah
sampai Utara terdapat banyak minyak karena dahulu merupakan lautan yang
terangkat.
Gunung Wurung
Batuan
yang terdapat di gunung wurung adalah batuan beku dalam(instrusif). Batuan beku
dapat digolongkan berdasarkan tempat pembekuan magma yakni batuan beku dalam
(batuan beku plutonik). Batuan beku dalam terbentuk oleh magma yang membeku di
bawah permukaan bumi yang kemudian mengalami pendinginan yang sangat lambat
sehingga memungkinkan tumbuhnya Kristal-kristal yang besar dan sempurna
bentuknya, menjadi batuan beku intrusive dan batuan beku plutonik.
Tubuh
batuan beku dalam mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada
kondisi magma dan batuan di sekitarnya. Magma dapat menyusup pada batuan beku
di sekitarnya atau menerobos melalui rekahan-rekahan pada batuan di
sekelilingnya. Bentuk tubuh batuan dapat dibedakan menjadi dua yakni bentuk
yang memotong struktur batuan di sekitarnya. Bentuk tubuh batuan beku yang
memotong struktur batuan disekitarnya disebut diskordan yang meliputi dike,
batholith, dan stock. Batuan beku mineralnya tidak beraturan
Di gunung wurung
terdapat tiang yang berbentuk seperti balok-balok yang di namakan
kekar(rekahan) tiang. Tiang ini juga di namakan sill yaitu magma menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar, dan paralel
dengan lapisan batuan tersebut karena proses pembentukannya ialah tiang
tersebut tegak lurus dengan bidang lapisannya. Di gunung ini juga terdapat
magmatisme yang menghasilkan vulkanisme. Proses magmatisme menghasilkan batuan
diabas dan andesit(batuan yang besar).
Secara geologis Gunung Parang
(Gunung Wurung) disebutkan terbentuk oleh batuan intrusi. Batuan intrusi adalah
materi batuan yang sebelumnya berupa bahan cair, pijar, dan panas berasal dari
magma di perut bumi yang hendak menerobos permukaan namun keburu membeku
sebelum muncul ke permukaan.
Gunung ini boleh dikatakan
batal (wurung) menjadi gunung api karena terbentuk hanya di bawah
permukaan. Batuannya disebut sebagai batu diabas yang dicirikan oleh butiran
mineral plagioklas berwarna putih, terlihat seperti beras yang berserakan.
Kemiripan antara cerita rakyat dan kejadian geologi Gunung Wurung boleh jadi
hanya kebetulan belaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar